SCBD, Jakarta, Indonesia +62 896 7891 1168 edudo_lrc@gmail.com

Blog Detail

Home Blog Detail

Dunia Pendidikan Harus Bagaimana Menghadapi Revolusi Industri 4.0?


Ditulis Oleh : Badra Malini (1101620067) & Farah Fadhilah (1101620071)
Tugas Akhir Mata Kuliah : Pengembangan Pusat Sumber Belajar
Dosen Pengampu : Dr. Khaerudin, M.Pd.

LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan suatu hal untuk merubah sikap dan tingkah laku seseorang untuk proses pendewasaan individu atau kelompok melalui suatu pengajaran dan pelatihan. Pendidikan sangatlah penting bagi individu, karena seseorang tidak akan bisa tanpa diselingi dengan adanya suatu dukungan baik dari diri sendiri maupun dari orang lain.

Melihat pendidikan di Indonesia tentu selalu mengalami yang namanya perubahan apalagi pendidikan pada era sekarang sangatlah jauh dengan pendidikan di zaman dahulu. Yang mana bisa dilihat dari tujuan bersekolah, akses pengajaran, sumber informasi, kurikulum, dan alat bantu belajar.

Di zaman dulu sangatlah terbatas siswa untuk mengakses pelajaran sekolah. Setiap siswa tentu pasti sangat membutuhkan yang namanya sumber informasi untuk mendukung proses belajar. Pada zaman sekarang ini sangatlah luas dan banyak untuk mendapatkan sumber pembelajaran. Selain pada buku, sekarang bisa didapat melalui tayangan video, membaca artikel di internet bahkan bisa juga melalui beragam seminar. Oleh karena itu, guru tidak lagi menjadi pengajar melainkan lebih mengarah menjadi fasilitator untuk memotivasi siswa untuk mencari sumber informasi sendiri.

Mewujudkan pendidikan yang berkualitas diperlukan proses pembelajaran ideal yang menghasilkan efektivitas dan efisiensi tinggi mulai dari kualitas guru, kurikulum, fasilitas pembelajaran, sampai sarana dan prasarana. Sumber belajar merupakan salah satu bagian penting yang harus dipenuhi ketersediaannya untuk menunjang keberlangsungan pembelajaran yang lebih mendalam. Sumber belajar tidak hanya berupa buku tetapi juga berupa bahan ajar, sumber daya manusia seperti guru dan administrator sekolah, lingkungan belajar, peralatan pembelajaran, teknik, dan informasi yang akurat.

Mengintegrasikan komponen-komponen tersebut diperlukan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai khususnya di lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan sebagai salah satu pusat terjadinya proses transfer ilmu pengetahuan yang sangat perlu didukung keberadaannya. Wujud dari penunjang sarana dan prasarana pendidikan dapat direalisasikan dengan membangun sebuah Pusat Sumber Belajar (PSB) sebagai langkah untuk memfasilitasi peserta didik dalam belajar. PSB yang lazim dijumpai yaitu berupa perpustakaan atau pusat sumber belajar yang dapat diakses secara langsung ke gedungnya.


TUJUAN PENULISAN

Oleh karena itu, artikel ini akan menjabarkan lebih dalam bagaimana dunia pendidikan memfasilitasi belajar siswa di Era Revolusi Industri 4.0 yaitu salah satunya menghadirkan PSB di dunia pendidikan Indonesia dengan segala kemajuan teknologi yang mengikuti perkembangan zaman. Tujuan dari penulisan artikel ini agar membuat pembaca memahami konsep PSB dalam memfasilitasi pendidikan di Indonesia untuk menghadapi Era Revolusi Industri 4.0.


KAJIAN TEORI

Dunia Pendidikan

Dunia pendidikan terus berkembang dari masa ke masa. Beragam perubahan terus terjadi seiring perkembangan zaman. Dunia pendidikan sangat penting membangun kehidupan suatu bangsa. Untuk itu, kemajuan pendidikan bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah, tetapi semua lapisan masyarakat. Dunia pendidikan memberikan dampak langsung bagi masyarakat lewat kolaborasi industri maupun stakeholder lainnya. Transformasi dunia pendidikan sangat penting dilakukan. Dengan tujuan bisa mencapai visi bangsa yang maju dan sejahtera. Perkembangan zaman di dunia pendidikan yang berubah secara signifikan sehingga banyak mengubah pola pikir pendidik dari mentalitas umum dan kaku menjadi mentalitas yang lebih modern. Pendidikan adalah kebiasaan, pengetahuan, dan keterampilan belajar dalam kelompok atau individu yang diteruskan ke generasi berikutnya melalui penelitian, pengajaran, dan pelatihan.

Memahami pendidikan secara umum adalah upaya sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran di mana siswa dapat secara aktif mengembangkan potensi mereka untuk kekuatan spiritual, kepribadian, kecerdasan, karakter mulia, pengendalian diri dan keterampilan yang diperlukan diri sendiri atau ke komunitas.

Pendidikan juga dapat diartikan sebagai upaya sadar dan sistematis untuk mencapai standar hidup atau meningkatkan kemajuan. Pendidikan dapat mengembangkan karakter melalui berbagai kegiatan, seperti menanamkan nilai-nilai, mengembangkan karakter, nilai-nilai agama, belajar dan membangun nilai-nilai moral,dan sebagainya.

Dalam istilah sederhana, memahami pendidikan adalah proses pembelajaran bagi siswa untuk dapat memahami, memahami dan membuat orang lebih kritis, dalam pengalaman yang membentuk cara orang berpikir, merasakan dan bertindak pada orang pendidikan orang.

Dengan berkembangnya teknologi dalam dunia pendidikan saat ini murid dan juga guru pasti mempunyai telepon seluler agar memudahkan murid dan guru dalam kegiatan belajar mengajar. Maka dari itu seluruh komponen dunia pendidikan harus bisa memanfaatkan serta memaksimalkan fasilitas yang ada. Agar Pendidikan di Indonesia dapat lebih maju dan bisa menyesuaikan seiring berkembangnya zaman dan teknologi. Sehingga mereka tidak ketinggalan dapat mengikuti perkembangan zaman.


Kegiatan Pendidikan dalam Memfasilitasi Siswa

Sebuah lembaga pendidikan yang mengelola proses pembelajaran, sekolah seyogyanya memberikan kesempatan kepada para siswa untuk ikut aktif dan terlibat dalam proses tersebut. Salah satu unsur penting bagi guru untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi pembelajaran yang direncanakan dan dikelolanya ialah pemahaman tentang konsep atau teori belajar. Kalau guru memahami bagaimana individu dapat belajar secara lebih efektif, maka ia dapat membantu peserta didiknya mengalami kegiatan belajar dengan hasil optimal. Kalau guru hanya menguasai bahan pengajarannya namun kurang mengerti cara efektif anak didik belajar, maka hasil kegiatan yang dikelolanya tentu bisa kurang memuaskan. Untuk tujuan itu, guru perlu terus belajar dari berbagai teori belajar, dan meninjau secara kritis dan konstruktif manfaatnya dalam pembelajaran. Kegiatan belajar di sekolah harusnya tidak demikian. Tidak membuat murid bosan. Seharusnya kegiatan itu membuat siswa aktif, seperti:

1. Kegiatan-kegiatan visual: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja, atau bermain.

2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral): mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi.

3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan instrumen musik, mendengarkan siaran radio.

4. Kegiatan-kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat sketsa, atau rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket.

5. Kegiatan-kegiatan menggambar: menggambar, membuat grafik, diagram, peta, pola.

6. Kegiatan-kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan (simulasi), menari, berkebun.

7. Kegiatan-kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor- faktor, menemukan hubungan-hubungan, membuat keputusan.

8. Kegiatan-kegiatan emosional: minat, membedakan, berani, tenang dan sebagainya.


Era Revolusi Industri 4.0

Banyak orang telah mengemukakan pendapatnya mengenai Revolusi Industri 4.0. Namun, hingga saat ini masih banyak orang yang juga bingung dengan makna Revolusi Industri 4.0 yang sebenarnya. Dengan mengutip informasi dari laman Kominfo yang bertajuk “Apa itu Industri 4.0 dan Bagaimana Indonesia Menyongsongnya”, dijelaskan bahwa istilah Revolusi Industri 4.0 pertama kali digemakan pada Hannover Fair, 4-8 April 2011. Istilah ini digunakan oleh pemerintah Jerman untuk memajukan bidang industri ke tingkat selanjutnya, dengan bantuan teknologi.

Mengutip dari laman Forbes, revolusi industri generasi keempat bisa diartikan sebagai adanya ikut campur sebuah sistem cerdas dan otomasi dalam industri. Hal ini digerakkan oleh data melalui teknologi machine learning dan AI. Sebenarnya, campur tangan komputer sudah ikut dalam Industri 3.0. Kala itu, komputer dinilai sebagai "disruptive", atau bisa diartikan sesuatu yang mampu menciptakan peluang pasar baru. Setelah dapat diterima, saat ini machine learning AI ada di tahap tersebut.

Secara singkat, pada Era Industri 4.0, pelaku industri membiarkan komputer saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain untuk akhirnya membuat keputusan tanpa keterlibatan manusia. Kombinasi dari sistem fisik-cyber, Internet of Things (IoT), dan Internet of Systems membuat Industri 4.0 menjadi mungkin, serta membuat pabrik pintar menjadi kenyataan.

Revolusi Industri 4.0 telah mempengaruhi dunia dalam berbagai bidang, terutama bidang teknologi dan ekonomi. Bidang pendidikan juga salah satu bidang yang terdampak tentunya karena tiap bidang di dunia ini saling terhubung. Apabila ada perubahan dalam satu bidang maka bidang lain turut menerima dampaknya, baik positif maupun negatif.

Indonesia turut mempersiapkan strategi dalam menanggapi kemunculan Revolusi Industri 4.0. Presiden Joko Widodo meluncurkan gerakan “Making Indonesia 4.0” yang merupakan komitmen pemerintah memasuki Era Revolusi Industri 4.0 ini. Beberapa pihak mengungkapkan bahwa dunia pendidikan di Indonesia perlu juga mempersiapkan diri memasuki Revolusi 4.0 ini dengan melakukan beberapa perubahan dalam menerapkan metode pembelajaran di sekolah, pertama yang fundamental adalah merubah sifat dan pola pikir anak didik, kedua bisa mengasah dan mengembangkan bakat anak dan yang ketiga lembaga pendidikan harus mampu mengubah model belajar disesuaikan dengan kebutuhan zaman.

Menurut Mendikbud periode sebelumnya Muhadjir Effendy, bidang pendidikan perlu merevisi kurikulum dengan menambahkan lima kompetensi peserta didik dalam memasuki era revolusi 4.0 ini yaitu:

1. Memiliki kemampuan berpikir kritis

2. Memiliki kreatifitas dan kemampuan yang inovatif

3. Memiliki kemampuan dan keterampilan berkomunikasi

4. Bisa bekerjasama dan berkolaborasi

5. Memiliki kepercayaan diri

Selain itu agar lulusan pendidikan nantinya bisa kompetitif maka kurikulum memerlukan orientasi baru tidak hanya cukup memahami literasi lama (membaca, menulis dan matematika) tetapi perlu memahami literasi era revolusi industri 4.0 yaitu:

1) Literasi data dengan kemampuan untuk membaca, menganalisis dan menggunakan informasi di dunia digital.

2) Literasi teknologi dengan cara memahami cara kerja mesin dan aplikasi teknologi.

3) Literasi manusia di mana harus sanggup memahami aspek humanities, komunikasi dan penguasaan ilmu desain.


PSB Sebagai Salah Satu Fasilitas Pendidikan

Memfasilitasi siswa yang sedang menempuh dunia pendidikan sangat penting. Banyak yang memiliki peran dalam hal ini, seperti orang tua, guru, lembaga pendidikan, hingga pihak luar yang ikut menyongsong kegiatan belajar biasa disebut fasilitas belajar.

Fasilitas adalah hal-hal yang berguna atau bermanfaat, yang berfungsi untuk mempermudah suatu kegiatan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa fasilitas adalah sesuatu yang dapat membantu, memudahkan pekerjaan, tugas dan sebagainya. Menurut Wina Sanjaya, fasilitas belajar dibagi menjadi dua macam, yaitu:


A. Sarana

Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Pengertian lain dari sarana pendidikan yaitu perlengkapan yang secara langsung dipergunakan untuk proses pendidikan, seperti meja, kursi, kelas dan media pengajaran. Sarana pendidikan diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu:

1) Habis tidaknya dipakai

Habis tidaknya sarana pendidikan ketika dipakai, dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Sarana yang habis dipakai

b. Sarana yang tahan lama

2) Bergerak tidaknya saat digunakan

a. Sarana bergerak

b. Sarana tidak bergerak

3) Hubungannya dengan proses belajar mengajar

a. Alat pelajaran

b. Alat peraga

c. Media pengajaran


B. Prasarana

Adapun prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran jika digunakan, seperti kelengkapan sekolah (halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah) atau luar sekolah (perpustakaan umum, pusat sumber belajar, studio, museum, dan masih banyak lagi).

Salah satu prasarana untuk pendidikan adalah Pusat Sumber Belajar (PSB) atau dalam bahasa inggris yaitu Learning Resource Center (LRC). Mungkin nama ini masih asing untuk sebagian orang Indonesia, berbeda dengan perpustakaan yang sudah ada sejak dahulu kala. Secara konsep, Pusat Sumber Belajar adalah wahana yang memberikan fasilitas atau kemudahan pada proses pembelajaran. Prasarana ini umumnya berbentuk gedung dengan beragam sarana dan prasarana di dalamnya,termasuk perpustakaan. Perpustakaan adalah bagian dari Pusat Sumber Belajar,namun Pusat Sumber Belajar bukanlah bagian dari perpustakaan. Selain ada perpustakaan, dalam PSB umumnya terdapat ruangan yang menyediakan buku, rekaman audio, studio, dan masih banyak lagi sesuai dengan fungsi PSB. Fungsi Pusat Sumber Belajar ada 5, yaitu:

1. Fungsi Sistem Instruksional. Fungsi ini untuk membantu dinas atau bagian, staf tenaga pendidik secara individual dalam membuat rancangan dan pemilihan yang akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran.

2. Fungsi Administrasi. Fungsi ini berhubungan dengan cara-cara mencapai tujuan dan prioritas program yang akan dilaksanakan dan akan melibatkan semua staf dan pemakai dalam cara-cara yang cocok.

3. Fungsi Pelatihan. Fungsi ini berhubungan dengan upaya untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) baik untuk pengelola PSB maupun masyarakat.

4. Fungsi Produksi. Fungsi ini berhubungan dengan penyediaan materi atau bahan-bahan yang tidak dapat diperoleh melalui sumber-sumber yang diperdagangkan.

5. Fungsi Pelayanan Media. Fungsi ini berhubungan dengan pelaksanaan memprogram media dan pelayanan dukungan yang dibutuhkan oleh staf pendidik dan peserta didik.


KESIMPULAN

Dunia Pendidikan terus berkembang dari masa ke masa mengikuti perkembangan zaman. Sekarang ini, dunia pendidikan di Indonesia telah berkembang dengan hadirnya teknologi yang dapat memudahkan proses belajar mengajar. Contohnya yaitu adanya telepon seluler yang memudahkan komunikasi jarak jauh. Kegiatan-kegiatan belajar yang termasuk dalam pendidikan diantaranya kegiatan visual, lisan, mendengarkan, menulis, menggambar, metrik, mental, dan emosional. Dalam hal ini diperlukan kesadaran guru untuk menyesuaikan perkembangan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar.

Memasuki Era Revolusi Industri 4.0, berdampak pada dunia pendidikan di Indonesia. Banyak pihak berpendapat bahwa untuk menghadapi era ini, lulusan pendidikan perlu sifat kompetitif nantinya. Maka kurikulum pendidikan perlu orientasi baru tidak hanya cukup memahami literasi lama (membaca, menulis dan matematika) tetapi perlu memahami literasi era revolusi industri 4.0 yaitu literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia.

Untuk mencapai kegiatan pendidikan yang ideal dan dapat menghadapi Revolusi Industri 4.0, maka diperlukan sarana dan prasarana pendukung, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Salah satu prasarana luar sekolah adalah Pusat Sumber Belajar, wahana yang memberikan fasilitas dan kemudahan dalam proses pembelajaran. Bentuk umumnya adalah gedung dengan berbagai macam ruangan, yang berisikan buku, rekaman audio, studio, dan masih banyak lagi.

Kesimpulannya, dunia pendidikan memerlukan adaptasi, strategi, dan perkembangan dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Hal yang dapat dilakukan seperti adaptasi guru terhadap perkembangan siswa, perubahan kurikulum, pembelajaran teknologi, serta menyediakan sarana dan prasarana.

Lihat Daftar Pustaka







Pelayanan Media pada Pusat Sumber Belajar dalam Mengoptimalkan Proses Belajar Siswa di Era Revolusi 4.0


Ditulis Oleh : Dhea Amalia (1101620070), Eka Purnama Sari Apriyani (1101620047) & Sakinah Wulandari (1101620014)
Tugas Akhir Mata Kuliah : Pengembangan Pusat Sumber Belajar
Dosen Pengampu : Dr. Khaerudin, M.Pd.

LATAR BELAKANG

Perubahan zaman yang sudah sampai pada era revolusi industri 4.0 memiliki berbagai pengaruh di setiap bidang termasuk pada bidang pendidikan. Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat menuntut penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang optimal. Hal tersebut bertujuan agar SDM mampu mengelola dan memanfaatkan teknologi dan informasi dalam kesehariannya. Pendidikan pun menjadi sebuah investasi jangka panjang. Hal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan yang diampu seseorang saat ini, dimaksudkan untuk mengasah potensinya sehingga di masa mendatang potensi tersebut dapat berguna secara maksimal baik untuk dirinya, orang lain, maupun lingkungan sekitarnya.

Era pendidikan yang dipengaruhi oleh revolusi industri 4.0 ini bercirikan pemanfaatan berbagai teknologi digital dalam proses pembelajaran, yang dikenal dengan sistem siber (cyber system). Pemanfaatan teknologi digital memungkinkan proses pembelajaran dapat berlangsung secara kontinu (tidak terbatas ruang dan waktu). Melalui pembuatan media pembelajaran berbasis teknologi digital dapat membuat segala sesuatu yang sebelumnya tidak memungkinkan untuk diamati menjadi mungkin untuk diamati bersama.

Berbagai informasi menyebar dengan cepat melalui jaringan internet. Apabila diolah dengan baik, informasi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Pusat sumber belajar (PSB) hadir sebagai sarana untuk mengelola dan mengembangkan berbagai jenis sumber belajar. Pengelolaan dan pengembangan tersebut dimaksudkan agar tersedia sumber belajar yang memadai dan dapat memudahkan proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran pun dapat tercapai. Sebagai sarana pengelolaan dan pengembangan sumber belajar, PSB memiliki lima fungsi yang dapat memudahkan proses pembelajaran, salah satunya yaitu fungsi pelayanan media. Fungsi ini berhubungan dengan pelaksanaan pemrograman media dan pelayanan dukungan yang dibutuhkan oleh staf pendidik dan siswa. Tantangan pada fungsi ini terletak pada sejauh mana PSB dapat menyediakan media yang mampu menunjang dan menciptakan proses belajar yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan para penggunanya.


MASALAH

Artikel ini akan menjabarkan lebih dalam mengenai:

1. Apa itu era revolusi industri 4.0?

2. Apa yang membedakan era industri 4.0 dengan era-era sebelumnya?

3. Bagaimana cara menghadapi era industri 4.0 dalam ranah pendidikan?

4. Apa itu pusat sumber belajar dan bagaimana peranannya bagi siswa di era industri 4.0?

5. Bagaimana peranan pelayanan media di PSB memengaruhi pengoptimalan proses belajar siswa?


TUJUAN PEMBAHASAN

Tujuan dari penulisan artikel ini yaitu agar pembaca:

1. Memahami hakikat revolusi industri 4.0 dengan baik.

2. Membandingkan era industri 4.0 dengan era-era sebelumnya dengan tepat.

3. Menjelaskan strategi untuk menghadapi era industri 4.0 dalam ranah pendidikan dengan rinci.

4. Merinci definisi sumber belajar beserta peranannya bagi siswa di era industri 4.0 dengan tepat.

5. Menganalisis pengaruh pelayanan media di PSB dalam hal pengoptimalan proses belajar siswa dengan jelas.


KAJIAN TEORI

Schlechtendahl dkk (2015), revolusi industri 4.0 ini menekankan pada unsur kecepatan akan ketersediaan informasi, yaitu dimana setiap orang mampu terhubung dan berbagi informasi dengan mudah antara satu sama lain secara real-time. Dengan kata lain, revolusi ini dimaksudkan untuk menciptakan keuntungan bagi umat manusia, yang mana otomatisasi diharapkan mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja pada suatu lingkungan.

Apabila dibandingkan dengan revolusi sebelumnya, revolusi 4.0 ini memanfaatkan peralatan yang lebih canggih, seperti internet dan komputer untuk menunjang segala jenis aktivitas. Revolusi industri 4.0 merupakan perpaduan kemajuan dalam Artificial Intelligence (AI), robotika, Internet of Things (IoT), pencetakan 3D, rekayasa genetika, komputasi kuantum, dan teknologi lainnya. Maka bisa didefinisikan, revolusi industri 4.0 sebagai cara untuk menggambarkan kaburnya batas antara dunia fisik, digital, dan biologis.

Berdasarkan riset Mckinsey Global Institute yang berjudul Jobs lost, jobs gained: Workforce transitions in a time of automation (2017), di era Industri 4.0 mesin-mesin dengan artificial intelligence berpeluang menggantikan berbagai jenis profesi. Setelah meneliti karakteristik 800 jenis profesi di 46 negara, McKinsey Global Institute menemukan bahwa seperlimanya bisa dikerjakan oleh mesin dengan lebih cepat dan lebih murah. Dengan demikian, diperkirakan pada tahun 2030 nanti akan ada sekitar 800 juta pekerja global yang menganggur karena tergantikan oleh robot. Menurut perhitungan mereka, negara-negara kecil yang tidak memiliki cukup uang untuk menerapkan Industri 4.0 tidak akan terlalu terpengaruh. Meskipun begitu, kita tetap harus bersiap untuk menghadapi revolusi 4.0. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan peningkatan kompetensi dan keahlian SDM tersebut. Dalam keterkaitannya dengan pendidikan, guru merupakan salah satu SDM yang dituntut untuk memiliki kemampuan dan keterampilan yang berkualitas

Sumardjan dalam Sedarmayani, mengemukakan kriteria SDM yang berkualitas yaitu: (1) mempunyai kepercayaan atas dirinya sendiri, tidak boleh rendah diri yang menimbulkan sikap pasrah atau menyerah pada nasib, sehingga ia menjadi pasif atau apatis. (2) mempunyai keinginan yang kuat untuk memperbaiki nasibnya. (3) mempunyai watak yang dinamis seperti memanfaatkan setiap kesempatan yang menguntungkan dan mampu memecahkan persoalan hidup yang dihadapi. (4) selalu siap menghadapi perubahan sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat. (5) bersedia dan mampu bekerja sama dengan pihak lain atas dasar pengertian dan penghormatan hak serta kewajiban masing-masing pihak.

Berbicara mengenai pendidikan tidak luput juga membahas mengenai fasilitas dan pelayanan yang tersedia di dalamnya. Fasilitas pada pendidikan sendiri berguna memberi kemudahan dalam kegiatan belajar siswa. Fasilitas tersebut dapat berupa berbagai peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran, salah satunya yaitu media pembelajaran. Media pembelajaran (Surayya, 2012) yaitu alat yang mampu membantu proses belajar mengajar serta berfungsi untuk memperjelas makna pesan atau informasi yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Menurut Sanaky (2013: 6), media pembelajaran memiliki dua manfaat yakni bagi guru dan peserta didik. Manfaat bagi guru yaitu: (1) membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. (2) meningkatkan inovasi pembelajaran. (3) menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Sedangkan, manfaat media pembelajaran bagi siswa yaitu: (1) meningkatkan motivasi belajar peserta didik. (2) memudahkan siswa dalam berpikir dan beranalisis. (3) meningkatkan dan memberikan inovasi siswa dalam belajar. (4) membuat peserta didik merasakan pembelajaran yang menyenangkan.

Pusat sumber belajar menurut Warsito (2008:215) merupakan tempat dimana berbagai jenis sumber belajar dikembangkan, dikelola dan dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan Zainuddin (1984) mengungkapkan bahwa pusat sumber belajar merupakan pemusatan secara terpadu berbagai sumber belajar yang meliputi orang, bahan, peralatan, fasilitas lingkungan, tujuan dan proses. PSB juga merupakan tempat mengembangkan bahan-bahan pengajaran dengan bantuan multimedia. Berdasarkan kedua definisi para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa PSB merupakan tempat dimana berbagai jenis sumber belajar yang dimaksudkan untuk mengoptimalkan proses belajar. Pengoptimalan tersebut dilakukan melalui penyelenggaraan berbagai fungsi yang salah satunya yaitu fungsi layanan seperti layanan peminjaman media, konsultasi media pembelajaran, pelayanan perpustakaan (cetak, digital, audio video, multimedia, dan bahan pembelajaran), pelayanan pembelian bahan-bahan dan peralatan untuk peningkatan efektifitas dan efisiensi pembelajaran.

1. Layanan Peminjaman Media

Pengunjung (siswa) dapat meminjam berbagai media yang tersedia di PSB untuk menunjang proses pembelajaran mereka, baik media cetak maupun non-cetak (digital). Media cetak yaitu berupa buku, poster, surat kabar, majalah, brosur, dan sebagainya. Sedangkan media non-cetak (digital) yaitu berupa podcast, video, animasi, gamification, dan sebagainya.

2. Konsultasi Media Pembelajaran

Layanan konsultasi media ini, dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensi pengunjung (siswa) mengenai pembuatan dan pengembangan media pembelajaran yang tepat. Mereka dapat berkonsultasi dengan para ahli media di PSB. Dengan begitu, siswa dapat membuat media pembelajaran yang mampu menunjang dan memudahkan proses belajar yang mereka lakukan.

3. Pelayanan Perpustakaan

Pelayanan perpustakaan merupakan aktivitas perpustakaan dalam memberikan jasa layanan kepada pengguna perpustakaan. Perpustakaan juga memiliki banyak fungsi, seperti penyedia arsip, fungsi pendidikan, fungsi penelitian, fungsi rekreasi, fungsi layanan masyarakat, dan sebagainya. Pelayanan perpustakaan ini dapat berupa perpustakaan digital ataupun perpustakaan non-digital.

4. Pembelian Bahan dan Peralatan

Pada era revolusi ini pembelian bahan dan peralatan termasuk kedalam hal yang mengikuti perkembangan, salah satunya dengan pembelian bahan digital berupa video, animasi, gamification, dan sebagainya. Tidak hanya bahan pembelian, peralatan pun juga turut andil mengikuti perkembangan sebagai contoh, pembelian komputer termutakhir, dan alat canggih lainnya.

Pelayanan media yang disediakan oleh PSB ditujukan untuk memudahkan siswa dalam mendapatkan sumber belajar yang dibutuhkan, terlebih pada sumber belajar yang membutuhkan dana yang cukup terjangkau. Selain itu, siswa dapat berkonsultasi mengenai media yang mereka buat, serta dapat membeli bahan/alat pada pelayanan yang tersedia. Dengan adanya pelayanan media di PSB diharapkan dapat tercipta proses belajar yang lebih efektif dan efisien, hasil belajar yang diperoleh lebih maksimal, serta memenuhi kebutuhan siswa terkait dengan media pembelajaran yang relevan dengan proses belajarnya.


SINTESIS DAN KESIMPULAN

Revolusi industri 4.0 ditandai dengan peralatan yang semakin canggih, seperti internet dan komputer, kemajuan alam Artificial Intelligence (AI), robotika, Internet of Things (IoT), pencetakan 3D, rekayasa genetika, komputasi kuantum, dan teknologi lainnya. Salah satu revolusi industri 4.0 yang paling terlihat dalam pendidikan ialah semakin banyaknya media-media digital yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran.

Cara menghadapi revolusi tersebut dengan meningkatkan kualitas SDM, peningkatan kualitas SDM sendiri dapat dilakukan melalui peningkatan kompetensi dan keahlian. Begitu pula dalam ranah pendidikan, PSB ini ikut andil dalam peningkatan kualitas SDM karena PSB menyediakan sumber belajar yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa. Dengan kata lain, PSB membantu menciptakan proses belajar yang berkualitas sehingga terbentuklah siswa yang berkualitas pula. Selain berperan dalam peningkatan kualitas SDM, PSB sendiri sudah menjawab revolusi 4.0, yaitu melalui pengadaan PSB berbasis website. Yang biasa dikenal dengan LRC (Learning Resources Center). Begitupun dengan berbagai pelayanan media yang tersedia di PSB, dimana pelayanan tersebut sudah terintegrasi dengan teknologi digital: (1) siswa dapat meminjam berbagai media pembelajaran dengan mengisi form secara online di website LRC. (2) siswa dapat berkonsultasi secara online dengan membuat janji terlebih dahulu melalui website LRC. (3) siswa dapat mengakses berbagai sumber belajar untuk menunjang pembelajarannya melalui perpustakaan digital. (4) siswa dapat membeli bahan dan peralatan yang relevan dengan proses pembelajaran mereka melalui store yang tersedia di web LRC.

Berdasarkan pembahasan di atas, kita sebagai manusia perlu mengasah kemampuan untuk mengikuti perkembangan zaman. Tidak hanya pada revolusi industri 4.0 saja, tetapi untuk revolusi atau perkembangan yang semakin maju. Dengan begitu, kita mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk mempermudah pekerjaan atau kegiatan sehari-hari kita, contohnya seperti pemanfaatan media digital dalam proses pembelajaran untuk pengoptimalisasian proses belajar siswa.

Lihat Daftar Pustaka

EduDo's Friend

Hello Friends, how are you today ? I am so glad because you are open Our Website. Thanks a lot and We hope you always support us.

Like it !

Get In Touch

SCBD, Jakarta, Indonesia

edudo_lrc@gmail.com

+62 896 7891 1168

© EduDo. All Rights Reserved. Designed by HTML Codex.

Distributed By: EduDo